Fakultas Sastra Arab

Allohul musta'an.. Cobaaa jika penyesalan didepan. Ala kulli hal in syaa Alloh khoer. Kenyataannya PENYESALAN itu dibelakang. Oleh karena itu kita dianjurkan sesering mungkin untuk MUHASABAH DIRI. Ahsan dilakukan sebelum tidur malam. Atau setelah sholat Witir yang dilakukan sebelum tidur malam.

Selepas nyantri di KMI Ibnul Qoyyim Jogjakarta tahun 2001, idealis saya, saya kudu KULIAH Psikologi di UGM, atau di Brawijaya Malang. Atau kuliah di UNAIR (setau saya unair ga ada fak psikologi) .. Setelah ikut UMPTN ditakdirkan gagal masuk. Ga ditrima.

Akhirnya pilihan selanjutnya ambil Program Pendidikan 1 Tahun Komputer dan Administrasi Bisnis. Waktu itu aku ga minat kuliah di Universitas Swasta. Seharusnya.. Kudune.. Gagal UMPTN idealnya MUTAKHOREJ MA'HAD masuk Fakultas Sastra Bahasa Arab (bisa di UN/US) .. Syukur syukur bisa masuk LIPIA.

Menurutku, (insan yang dhoif ini) masuk SASTRA BAHASA ARAB bisa mengasah, mengembangkan, mempercantik dan mem mem lainnya, Bahasa Arab yang sudah kita pelajari sewaktu nyantri dulu tidak melulu MUBTADA' WA KHOBAR.

Selain kuliah kitapun bisa mempraktekan ilmu Bahasa Arab kita dengan membuka KELAS KHUSUS. Atau, biar ga keluar biaya nge-Kost, kitapun bisa mencoba minta izin ke Ta'mir Masjid untuk menumpang se-tahun atau beberapa tahun kedepan, "Muehehehe..."

Konsekuensinya (selain merawat kebersihan dan keindahan masjid) kita kudu mempraktekan ILMU BAHASA ARAB lewat mengajar adik adik TPA tiap sore (selain mengajar mengaji pastinya) .. Lama lama sebagian orang tua di sekitar masjid bertanya, "Mas, bisa bimbing belajar anak kami? Biar bisa menghadapi pelajaran pelajaran di SD-nya. Masalah iuran in syaa Alloh bisa kita bincangkan."

Alhamdulillah tho lhur.. Cobaaa dulu critane koyo neng duwor. Biaya nge-Kost terCover, biaya makan dll terCover juga. "Ilmu aplikatif, dapat duit lagi."

Search Post

Label :