Sekarang .. anak2 Niha’i santri Al Mukmin Ngruki unit KMI (Kulliyatul Mu’allimin al Islamiyah) pada ujian akhir untuk pelajaran pesantren (semoga semuanya d permudah urusannya). Ya, semuanya. Santri d permudah dalm menjawab, panitia d permudah mengurus berjalannya EBTA ini – dari menarik soal, mengumpulkan nilai sampai pembagian raport nanti -.
Setelah EBTA anak2 kelas akhir ini, d lanjutkan ujian kenaikan kelas non Niha’i. D lanjutkan penulisan raport dan liburan akhir tahun.
“Entah, sampai saat ini pendaftaran santri barunya sudah sampai berapa ratus?”
Cerita seperti setiap tahun selalu sama, hany saja pelakunya yg berbeda. Pendaftaran snatri baru, orientasi santri baru, masa2 adaptasi d pesantren. Mid Semester, ujian semester gasal, liburan semester gasal, liburan ramadhan dan Aidil Fitri. Masuk lagi. Kegiatan Belajar Mengajar. Ujian semester genap, libur semester genap. Balik lagi ke pendaftaran santri baru, dst.
Tiap tahun cerita sama. Hanya saja pelakunya yg berbeda. Bagaimana mengatasi rutinitas seperti itu? Jika d bilang menjemukan yo lumayan menjemukan. Namun, anggap saja ini adalah lelakon yg kudu dijalani. Karena aktivitas itu aku “ADA.”
Karena ketiadaan aktivitas dan kerja, sama saja aku sudah mati. Kerja dan aktivitas d jalani enjoy ae (ngayem-ngayemi ati) namanya juga kristalisasi keringat. Cari ma’isah untuk keluarga. Usia Nahla sekarang sudah 2 tahun. Perlu dana yg tidak sedikit nantinya.
Masuk PAUD Al Mukmin Ngruki, masuk RA Nurul Jamil, masuk SD Amanah Ummah d Menangan Gading, masuk SLTA Hidayatullah Madiun atau Malang, masuk Ma’had ‘Aly Al Irsyad Pekalongan, insha Alloh.
Ya Alloh.. teguhkanlah hati kami d jalan-Mu dalam mentaati dienul islam dg sebaik2 ketaatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar